Friday, June 22, 2007

Jean Dominique Bauby

* JEAN – DOMINIQUE BAUBY *
Diambil dari: Anonim


Pernah membayangkan, bagaimana seseorang menulis buku, bukan
dengan Tangan atau anggota tubuh lainnya, tetapi dengan kedipan
kelopak mata kirinya ? Jika Anda mengatakan itu hal yang mustahil
untuk dilakukan, tentu saja Anda belum mengenal orang yang bernama
Jean-Dominique Bauby. Dia pemimpin redaksi majalah Elle, majalah
kebanggaan Prancis yang digandrungi wanita seluruh dunia.

Betapa mengagumkan tekad dan semangat hidup maupun
kemauannya untuk tetap menulis dan membagikan kisah hidupnya yang
begitu luar biasa. Ia meninggal tiga hari setelah bukunya
diterbitkan. Setelah tahu apa yang dialami si Jean dalam menempuh
hidup ini, pasti Anda akan berpikir, "Berapa pun problem dan stres
dan beban hidup kita semua, hampir tidak ada artinya dibandingkan
dengan si Jean !"

Tahun 1995, ia terkena stroke yang menyebabkan seluruh
tubuhnya lumpuh. Ia mengalami apa yang disebut Locked-In Syndrome,
kelumpuhan total yang disebutnya "Seperti pikiran di dalam botol".
Memang ia masih dapat berpikir jernih tetapi sama sekali tidak bisa
berbicara maupun bergerak. Satu-satunya otot yang masih dapat
diperintahnya adalah kelopak mata kirinya. Jadi
Itulah cara dia berkomunikasi dengan para perawat, dokter rumah
sakit, keluarga dan temannya.

Begini cara Jean menulis buku. Mereka (keluarga, perawat,
teman-temannya) menunjukkan huruf demi huruf dan si Jean akan
berkedip apabila huruf yang ditunjukkan adalah yang
dipilihnya. "Bukan main," kata Anda.

Ya, itu juga reaksi semua yang membaca kisahnya. Buat kita,
kegiatan Menulis mungkin sepele dan menjadi hal yang biasa. Namun,
kalau kita disuruh "menulis" dengan cara si Jean, barang kali kita
harus menangis dulu berhari-hari dan bukan buku yang jadi, tapi
mungkin meminta ampun untuk tidak disuruh melakukan apa yang
dilakukan Jean dalam pembuatan bukunya.

Tahun 1996 ia meninggal dalam usia 45 tahun setelah
menyelesaikan Memoarnya yang ditulisnya secara sangat istimewa.
Judulnya, "Le Scaphandre et le Papillon" (The Bubble and the
Butterfly).

Jean adalah contoh orang yang tidak menyerah pada nasib yang
digariskan untuknya. Dia tetap hidup dalam kelumpuhan dan tetap
berpikir jernih untuk bisa menjadi seseorang yang berguna, walaupun
untuk menelan ludah pun dia tidak mampu, karena seluruh otot dan
saraf di tubuhnya lumpuh. Tetapi yang patut kita teladani adalah
bagaimana dia menyikapi situasi hidup yang dialaminya dengan baik
dan tetap menjadi seorang manusia. Bahkan bersedia berperan langsung
dalam film yang mengisahkan dirinya.

Jean, tetap hidup dengan bahagia dan optimistis, dengan
kondisinya yang seperti sosok mayat bernapas. Sedangkan kita yang
hidup tanpa punya problem seberat Jean, sering menjadi manusia yang
selalu mengeluh..! Coba ingat-ingat apa yang kita lakukan. Ketika
mendapat cuaca hujan, biasanya menggerutu. Sebaliknya, mendapat
cuaca panas juga menggerutu. Punya anak banyak mengeluh, tidak
punya anak juga mengeluh. Carl Jung, pernah menulis
demikian: "Bagian yang paling menakutkan dan sekaligus menyulitkan
Adalah menerima diri sendiri secara utuh, dan hal yang paling sulit
dibuka adalah pikiran yang tertutup !"

Maka, betapapun kacaunya keadaan kita saat ini, bagi yang
sedang stres berat, yang sedang berkelahi baik dengan diri sendiri
maupun melawan orang lain, atau anggota keluarga yang sedang tidak
bahagia karena kebutuhan hidupnya tidak terpenuhi, yang baru
mendapat musibah kecelakaan atau bencana, bagi yang sedang di-PHK,
ingatlah kita masih bisa menelan ludah, masih bisa makan dan
menggerakkan anggota tubuh lainnya. Maka bersyukurlah, dan
berbahagialah...! Jangan menjadi pengeluh, penggerutu, penuntut
abadi, tapi bijaksanalah untuk bisa selalu think and thank
(berpikir, kemudian berterima kasih / bersyukur).

Kunci kebahagiaan adalah bersyukur ! Mensyukuri apa yang
kita dapat itu penting, termasuk sebuah nyawa agar kita bisa hidup
di alam ini. Dan kebahagiaan bisa dibuat, dengan tidak meminta
(menuntut) apapun pada orang lain, tetapi memberikan apa yang bisa
diberikan kepada orang lain agar mereka bahagia. Jadilah seseorang
yang merasa ada gunanya untuk kehidupan ini.

Untuk itu, Anda bisa mendengarkan intuisi sendiri sehingga bertindak sesuai nurani dan menghasilkan apa yang Anda inginkan dalam hidup. Hadapi hidup dengan tabah karena orang-orang beruntung bukan tidak pernah gagal. Bukan tidak pernah ditolak, juga bukan tidak pernah kecewa. Justru banyak orang yang sukses itu sebetulnya orang yang telah banyak mengalami kegagalan. Berpikirlah positif, Anda akan menjadi orang yang beruntung. Tetapi, untuk mendapatkan keberuntungan diperlukan usaha. Dan mulailah sekarang juga untuk berusaha. Sukses untuk anda !



Salam SUKSES SELALU dan TETAP SEMANGAT

No comments: